Lusiana Natali Simanjuntak,
,

Selasa, 06 November 2012

Tak Cukup Menjadi Mahasiswa Biasa


Menjadi mahasiswa biasa yang hanya kuliah dan kembali  ke rumah,mungkin adalah hal yang membosankan, ya memang hal demikian yang dirasakan oleh sebagian mahasiswa. Saat ada kesempatan menjadi lebih, kenapa tidak...??. Berawal dari ajakan seorang teman, mengikuti pendaftaran calon asisten di salah satu Laboratorium, dengan kurang percaya diri saya mendaftarkan diri, saat itu saya duduk di kelas 2 semester 3. Di lakukan beberapa test, dan saya melakukannya dengan baik.


Setelah melakukan 3 test,yaitu  tulis, praktikum dan tutor , test terakhir adalah wawancara, dengan percaya dirinya saya menjawab semua pertanyaan. Ketika pengumuman di berikan di selembar kertas, dengan ragu saya melihat dan tertulis bahwa saya diterima, terasa sedih ketika beberapa dari teman saya tidak lulus test, hal itu akan menjadi pelajaran untuk semua calon asisten yang diterima supaya bisa menghargai dan memepertanggungjawabkan kesempatan yang sudah di berikan.


Menjalani hari di kampus menjadi asisten merupakan hal yang melelahkan namun menyenangkan. Waktu libur menjadi berguna saat berada  dilaboratorium.  Tidak sedikit tenaga yang harus di keluarkan, waktu yang harus dikorbankan,dan  berkurangnya saat bersama teman-teman.  Ya, itulah sebuah harga yang harus di bayar ketika menjadi asisten, melayani praktikan saat mereka membutuhkan bimbingan, dengan begitu kita memiliki nilai lebih dari seorang Mahasiswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar