KOTA dan DESA?? Mendengar kata kota, mungkin yang pertama terbayang oleh kita adalah gedung-gedung yang tinggi, berbagai tempat hiburan, manusia yang modern, dan lain-lain. Berbeda dengan Desa,yang dalam pikiran kita hanya terbayang para petani dengan sawahnya, peternak dengan segala hewan ternaknya,manusia yang tidak modern, itulah yang mungkin terbayang oleh kita jika mendengar kata kota dan desa. Lantas seperti apa kehidupan di kota dan juga kehidupan di Desa?? Kota, kehidupan di kota pada dasarnya kurang bersosialisasi, itu yang biasa kita lihat di kota-kota besar, di mana terlihat kurang berkomunikasi dengan para tetangga,bahkan ada yang tidak mengenal siapa yang menjadi tetangganya, dan itu sudah tak aneh lagi terjadi di kota-kota Pada umumnya masyarakat kota memiliki pendidikan yang tinggi dan menghargai waktu sehingga selalu berusaha bekerja keras. Padatnya kehidupan di kota membuat berbagai dampak negatif, kemacetan adalah salah satunya, banyaknya kendaraan menjadikan jalan raya menjadi macet di setiap jam tertentu, dan menimbulkan polusi yang merusak lingkungan. Hidup di kota adalah keras, tingkat kriminalitas di kota sangat besar, dan itu terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan, sehingga menimbulkan kejahatan-kejahatan yang mengancam keselamatan seseorang.
Selanjutnya kehidupan di desa yang memiliki perbedaan dengan kehidupan di kota, kepadatan penduduk yang lebih rendah, biasanya kelompok perumahan yang di kelilingi oleh tanah pertanian udaranya yang segar, bentuk interaksi social dalam kelompok social menyebabkan orang tidak terisolasi. Kesenjangan antara kelas atas dan kelas atas tidak terlalu besar seperti pada kehidupan di kota. Pada umumnya masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih di kuasai oleh adat istiadat lama. Adat Istiadat adalah sesuatu konsepsi system budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan social hidup bersama,bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat yang seragam. kehidupan di desa tergantung pada alam (bercocok tanam) ,interaksi masyarakat desa lebih inti dan langgeng serta bersifat familistik. Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan keterlibatan social. Namun Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban, berbeda dengan kota yang memiliki perkembangan yang pesat.
Adanya perubahan social mendorong munculnya semangat-semangat untuk menciptakan produk baru, sehingga terjadilah revolusi industry, dan kemunculan semangat asketisme intelektual . Kemudian, asketisme intelektual menimbulkan etos intelektual, dan inilah yang mendorong masyarakat untuk terus berkarya dan terus menciptakan hal-hal baru guna meningkatkan kemakmuran hidupnya.
Sumber:
http://www.slideshare.net/robiyanto/makala-masyarakat-desa-dan-kota